JAMBI – Pindapattan merupakan tradisi dimana para Bhikku Sangha Agung untuk memperoleh dana maupun makanan dari umat. Untuk bisa mendapatkan dana atau makanan dari umat yaitu para Bhikkhu berjalan kaki tanpa mengenakan alas kaki dari satu tempat ketempat yang lain dengan kepala tertunduk sambil membawa patta (mangkok red) ditangannya.
Pindapatta merupakan sebuah tradisi dimana para Bhikkhu untuk melatih diri dalam menjalani hidup secara sederhana, belajar menghargai pemberian orang lain, menyadari bahwa hidup ini adalah saling ketergantungan satu sama lain, melatih kesadaran serta merenungkan bahwa fungsi utama makan adalah untuk memenuhi kebutuhan jasmani bukan untuk mencari kenikmatan.
Oleh karena itu dalam menyambut Waisak 2553 BE/ 2009, Keluarga Besar Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam No. 10A Rt. 17 Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Minggu (31/5) pagi tadi adakan Pindapatta, dan sore harinya merayakan Tris Suci Waisak 2553. Dua momen tersebut dipimpin yang dilakukan oleh Bhikkhu Sangha dari Thailand (Bangkok) dan Indonesia.
Hasil pantauan langsung dilokasi, kehadiran para Bhikkhu Sangha telah dinanti-nantikan oleh warga masyarakat sepanjang halaman Cetiya Oenang Hermawan Jambi, begitu para Bhikkhu keluar, para umat Buddha telah menanti sepanjang rute yang akan dilalui, mereka Umat) bersujut memberikan dana seperti uang yang dimasukan kedalam amplop warna merah (angpoa) maupun makanan seperti mie instan, biskuit, pasta gigi, sikat gigi, sandal, sabun mandi, sabun cuci, beras dan obat-obatan.
Menurut penuturan Hasan, bahwa sebagaimana diketahui setiap tahun Keluarga Besar Cetiya Oenang Hermawan Jambi senantiasa merayakan hari Waisak dengan berbagai kegiatan Pindapatta.
Siapa saja bisa memberikan dana kepada para Bhikkhu yang mendalankan Pindapatta, dengan berdana kepada para Bhikkhu Sangha yang tengah menjalani kehidupan suci tersebut kita akan menperoleh pahala dari sang Pencipta Alam Semesta selain itu kita akan disenangi orang banyak, akan memperoleh usia panjang, kecantikan, kebahagian dan kekuatan (rom).
Pindapatta merupakan sebuah tradisi dimana para Bhikkhu untuk melatih diri dalam menjalani hidup secara sederhana, belajar menghargai pemberian orang lain, menyadari bahwa hidup ini adalah saling ketergantungan satu sama lain, melatih kesadaran serta merenungkan bahwa fungsi utama makan adalah untuk memenuhi kebutuhan jasmani bukan untuk mencari kenikmatan.
Oleh karena itu dalam menyambut Waisak 2553 BE/ 2009, Keluarga Besar Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam No. 10A Rt. 17 Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Minggu (31/5) pagi tadi adakan Pindapatta, dan sore harinya merayakan Tris Suci Waisak 2553. Dua momen tersebut dipimpin yang dilakukan oleh Bhikkhu Sangha dari Thailand (Bangkok) dan Indonesia.
Hasil pantauan langsung dilokasi, kehadiran para Bhikkhu Sangha telah dinanti-nantikan oleh warga masyarakat sepanjang halaman Cetiya Oenang Hermawan Jambi, begitu para Bhikkhu keluar, para umat Buddha telah menanti sepanjang rute yang akan dilalui, mereka Umat) bersujut memberikan dana seperti uang yang dimasukan kedalam amplop warna merah (angpoa) maupun makanan seperti mie instan, biskuit, pasta gigi, sikat gigi, sandal, sabun mandi, sabun cuci, beras dan obat-obatan.
Menurut penuturan Hasan, bahwa sebagaimana diketahui setiap tahun Keluarga Besar Cetiya Oenang Hermawan Jambi senantiasa merayakan hari Waisak dengan berbagai kegiatan Pindapatta.
Siapa saja bisa memberikan dana kepada para Bhikkhu yang mendalankan Pindapatta, dengan berdana kepada para Bhikkhu Sangha yang tengah menjalani kehidupan suci tersebut kita akan menperoleh pahala dari sang Pencipta Alam Semesta selain itu kita akan disenangi orang banyak, akan memperoleh usia panjang, kecantikan, kebahagian dan kekuatan (rom).
Tidak ada komentar :
Posting Komentar