JAMBI, ayojambi.com – Hari Kathina telah tiba, para umat Buddha diberbagai daerah maupun belahan dunia mulai mempersiapkan segalanya untuk perayaan ”Hari Sangha” .
Jika tidak ada aral melintang, besok sore Cetiya Oenang Hermawan akan merayakan hari Khatina di Jalan Makalam, No. 18A, Rt. 18, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, dipimpin langsung oleh delapan orang Bhikksu dari Thailand.
Namun sebelum acara akbar tersebut dilakukan, terlebih dahulu pagi harinya, para Bhikksu Sangha akan melaksanakan tradisi berpindapatta dengan berjalan kaki tanpa mengenakan alas kaki mengelilingi kota Jambi, mulai dari Cetiya Oenang Hermawan, meneluri jalan HMO Bafadhal jalan Hayam Wuruk menuju simpang 4 Jelutung, jalan Gatot Subroto, jalan Veteran, jalan Dr. Wahidin, jalan Mr. M. Roem, jalan Sam Ratulangi, Pasar buah, jalan Husni Thamrin, jalan Mr. As’saat, kembali melewati jalan HMO Bafadhal untuk kembali Cetiya Oenang Hermawan.
Pindapattan adalah sebuah tradisi sejak jaman dahulu, dimana para Bhikku Sangha yaitu para Bhikkhu berjalan kaki tanpa mengenakan alas kaki dari satu tempat ketempat yang lain dengan kepala tertunduk sambil menenteng patta (mangkok red) ditangannya. Untuk bisa memperoleh dana maupun makanan dari umat.
Bagi umat Buddha yang hendak berdana kepada Bhikku Sangha Agung, besok pagi (01/11) dapat menunggu disepanjang rute yang akan dilalui, mulai pukul 07.00 WIB (RM)
Jika tidak ada aral melintang, besok sore Cetiya Oenang Hermawan akan merayakan hari Khatina di Jalan Makalam, No. 18A, Rt. 18, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, dipimpin langsung oleh delapan orang Bhikksu dari Thailand.
Namun sebelum acara akbar tersebut dilakukan, terlebih dahulu pagi harinya, para Bhikksu Sangha akan melaksanakan tradisi berpindapatta dengan berjalan kaki tanpa mengenakan alas kaki mengelilingi kota Jambi, mulai dari Cetiya Oenang Hermawan, meneluri jalan HMO Bafadhal jalan Hayam Wuruk menuju simpang 4 Jelutung, jalan Gatot Subroto, jalan Veteran, jalan Dr. Wahidin, jalan Mr. M. Roem, jalan Sam Ratulangi, Pasar buah, jalan Husni Thamrin, jalan Mr. As’saat, kembali melewati jalan HMO Bafadhal untuk kembali Cetiya Oenang Hermawan.
Pindapattan adalah sebuah tradisi sejak jaman dahulu, dimana para Bhikku Sangha yaitu para Bhikkhu berjalan kaki tanpa mengenakan alas kaki dari satu tempat ketempat yang lain dengan kepala tertunduk sambil menenteng patta (mangkok red) ditangannya. Untuk bisa memperoleh dana maupun makanan dari umat.
Bagi umat Buddha yang hendak berdana kepada Bhikku Sangha Agung, besok pagi (01/11) dapat menunggu disepanjang rute yang akan dilalui, mulai pukul 07.00 WIB (RM)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar