Minggu sore (21/10-2010) Maha Cetiya Oenang Hermawan merayakan Hari Khatina di Jalan Makalam, No. 18A, Rt. 18, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, dipimpin langsung oleh sembilan orang Bhikksu dari Thailand.
Namun sebelum acara akbar tersebut dilaksanakan, terlebih dahulu pagi harinya, para Bhikksu Sangha melakukan salah satu tradisi belatih diri yang disebut Pindapatta dengan cara berjalan kaki tanpa mengenakan alas kaki halaman Cetiya Oanang Hermawan.
Pindapattan adalah sebuah tradisi sejak jaman dahulu, dimana para Bhikku Sangha yaitu para Bhikkhu berjalan kaki tanpa mengenakan alas kaki dari satu tempat ketempat yang lain dengan kepala tertunduk sambil menenteng patta (mangkok red) ditangannya. Untuk bisa memperoleh makanan maupun dana dari umat.
Malamnya, Perayaan Hari Kathina
Tentu tidak banyak yang tahu tentang apakah itu hari Kathina? Di kalangan umat Buddha, hari Kathina umumnya dirayakan pada bulan Oktober dan November, di akhir masa Vassa, yakni di akhir masa musim hujan.
Selama musim hujan ini, para Sangha mengasingkan diri mereka dengan bermeditasi (bisa dilakukan dalam vihara atau di dalam hutan), mereka (bhikkhu/ bhikkhuni) juga berusaha untuk tidak keluar dari tempat meditasi mereka kecuali ada hal-hal penting. Musim hujan biasanya di mulai 3 bulan sebelum bulan Oktober, yaitu dari bulan Juli (berdasarkan penanggalan Buddhis).
Hari Kathina menandakan berakhirnya masa vassa yang merupakan salah satu kewajiban yang dijalankan oleh para bhikkhu setiap tahunnya. Masa vassa adalah masa musim hujan di daerah kelahiran Sang Buddha.
Lamanya masa vassa adalah tiga bulan, yaitu sehari sesudah bulan purnama penuh dibulan Asadha sampai dengan sehari sebelum hari Kathina. Selama masa vassa, para bhikkhu/ bhikkhuni harus berdiam di suatu tempat yang telah ditentukan. Selama masa vassa, para bhikkhu/ bhikkhuni melakukan meditasi. Melalui meditasi dan mempelajari Buddha Dhamma untuk diketahui dan dibabarkan kepada orang banyak di dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu dengan adanya masa vassa, para bhikkhu/ bhikkhuni mempunyai kesempatan untuk mengisi dirinya dengan Buddha Dhamma dan untuk meningkatkan batinnya ke arah kesucian.
Mengapa kita perlu berdana kepada Sangha? Sangha merupakan lapangan untuk menanam jasa yang tiada taranya di alam semesta ini. Sangha merupakan pewaris dan pengamal Buddha Dhamma yang patut dihormati. Selama di dunia ini ada siswa Buddha yang tekun dan gigih dalam menjalankan sila, selama itu pula Buddha Dhamma tetap akan lestari di dunia ini. Selama 2500 tahun lalu, Sangha adalah perlambang sila yang kokoh dan menyeluruh. Dengan adanya Sangha, yang anggotanya menjalankan peraturan-peraturan kebhikkhuan (vinaya) dengan baik, Buddha Dhamma akan berkembang terus di dunia ini. (rom)
http://www.ayojambi.com
http://www.banyurawa.com
http://www.media-nusantara.blogspot.com/
http://www.multmedia.multiply.com/
http://www.tradisi-jambi.blogspot.com/
http://informasi-mediakita.blogspot.com/
http://media-fotografers.blogspot.com/
http://multi-video.blogspot.com/
http://youtube.com/my_videos
http://komunitas-jambi.blogspot.com/
http://cetiyaoenang.blogspot.com/
Namun sebelum acara akbar tersebut dilaksanakan, terlebih dahulu pagi harinya, para Bhikksu Sangha melakukan salah satu tradisi belatih diri yang disebut Pindapatta dengan cara berjalan kaki tanpa mengenakan alas kaki halaman Cetiya Oanang Hermawan.
Pindapattan adalah sebuah tradisi sejak jaman dahulu, dimana para Bhikku Sangha yaitu para Bhikkhu berjalan kaki tanpa mengenakan alas kaki dari satu tempat ketempat yang lain dengan kepala tertunduk sambil menenteng patta (mangkok red) ditangannya. Untuk bisa memperoleh makanan maupun dana dari umat.
Malamnya, Perayaan Hari Kathina
Tentu tidak banyak yang tahu tentang apakah itu hari Kathina? Di kalangan umat Buddha, hari Kathina umumnya dirayakan pada bulan Oktober dan November, di akhir masa Vassa, yakni di akhir masa musim hujan.
Selama musim hujan ini, para Sangha mengasingkan diri mereka dengan bermeditasi (bisa dilakukan dalam vihara atau di dalam hutan), mereka (bhikkhu/ bhikkhuni) juga berusaha untuk tidak keluar dari tempat meditasi mereka kecuali ada hal-hal penting. Musim hujan biasanya di mulai 3 bulan sebelum bulan Oktober, yaitu dari bulan Juli (berdasarkan penanggalan Buddhis).
Hari Kathina menandakan berakhirnya masa vassa yang merupakan salah satu kewajiban yang dijalankan oleh para bhikkhu setiap tahunnya. Masa vassa adalah masa musim hujan di daerah kelahiran Sang Buddha.
Lamanya masa vassa adalah tiga bulan, yaitu sehari sesudah bulan purnama penuh dibulan Asadha sampai dengan sehari sebelum hari Kathina. Selama masa vassa, para bhikkhu/ bhikkhuni harus berdiam di suatu tempat yang telah ditentukan. Selama masa vassa, para bhikkhu/ bhikkhuni melakukan meditasi. Melalui meditasi dan mempelajari Buddha Dhamma untuk diketahui dan dibabarkan kepada orang banyak di dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu dengan adanya masa vassa, para bhikkhu/ bhikkhuni mempunyai kesempatan untuk mengisi dirinya dengan Buddha Dhamma dan untuk meningkatkan batinnya ke arah kesucian.
Mengapa kita perlu berdana kepada Sangha? Sangha merupakan lapangan untuk menanam jasa yang tiada taranya di alam semesta ini. Sangha merupakan pewaris dan pengamal Buddha Dhamma yang patut dihormati. Selama di dunia ini ada siswa Buddha yang tekun dan gigih dalam menjalankan sila, selama itu pula Buddha Dhamma tetap akan lestari di dunia ini. Selama 2500 tahun lalu, Sangha adalah perlambang sila yang kokoh dan menyeluruh. Dengan adanya Sangha, yang anggotanya menjalankan peraturan-peraturan kebhikkhuan (vinaya) dengan baik, Buddha Dhamma akan berkembang terus di dunia ini. (rom)
http://www.ayojambi.com
http://www.banyurawa.com
http://www.media-nusantara.blogspot.com/
http://www.multmedia.multiply.com/
http://www.tradisi-jambi.blogspot.com/
http://informasi-mediakita.blogspot.com/
http://media-fotografers.blogspot.com/
http://multi-video.blogspot.com/
http://youtube.com/my_videos
http://komunitas-jambi.blogspot.com/
http://cetiyaoenang.blogspot.com/
Tidak ada komentar :
Posting Komentar